Monday, 3 November 2014

TUGAS 2 (Softskill) "BAHASA INDONESIA 2"

RANCANGAN USULAN PENELITIAN
   
B.    RANCANGAN USULAN PENELITIAN
           1.   Pengertian Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk kepada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu hal-hal yang dituntut untuk rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan dalam usulan penelitian untuk disertasi selalu menunjuk kepada apa yang dituntut untuk suatu disertasi. Kalau dilihat dari segi proses, rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan disertasi. Suatu disertasi merupakan karya tulis akademik hasil penelitian mendalam yang dilakukan secara mandiri dan berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan disertasi adalah hasil akhirnya.
Jika dilihat dari segi lengkap tidaknya uraian, maka rancangan usulan penelitian adalah yang paling tidak lengkap. Usulan penelitian adalah lebih lengkap dari rancangan usulan, dan disertasi adalah yang  paling lengkap. Namun, kalau dilihat dari segi-segi unsure pokoknya, hamper tidak ada perbedaan di antara ketiga hal tersebut di atas. Hanya hasil penelitianlah yang tidak ada pada rancangan usulan penelitian dan usulan penelitian.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang calon siap untuk memasuki tahap kandidat doktor dan mulai melakukan penelitian secara mandiri.

           2.   Manfaat Rancangan Usulan Penelitian
            Rancangan usulan penelitian memiliki manfaat sebagai berikut :
a.     Sebagai kerangka operasional penelitian (blue print)
b.     Menegaskan kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
c.      Memperkirakan penelitian yang akan dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiaanya.
d.      Mengetahui kelemahan hasil penelitian.

Pengertian penelitian mengandung 2 manfaat penelitian, yaitu: maanfaat teoritis dan manfaat praktis.
a.     Manfaat Teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verikatif. Keraguan terhadap suatu teori, muncul jika teori yang bersangkut tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
b.     Manfaat Praktis
Pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka.
Kedua manfaat penelitian tersebut merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian, sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.

           3.   Guna Rancangan Usulan Penelitian
            Guna rancangan usaha penelitian, antara lain :
a.  Memberi pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dalam rancangan/desain penelitian, antara lain harus dipikirkan tentang : populasi, metode sampling yang dipilih, besar sample, prosedur pengumpulan data, cara–cara analisis data, penggunaan statistik yang tepat, cara mengambil kesimpulan dsb.
b.   Menentukan batas–batas penelitian yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Apabila tujuan penelitian tidak dirumuskan dengan jelas, maka penelitian itu seperti tidak ada ujung–pangkalnya. Dengan perumusan tujuan penelitian yang jelas, maka dapat disusun suatu desain penelitian yang menentukan batas-batas penelitian yang tegas, dengan demikian peneliti dapat memusatkan perhatian dan usahanya ke arah tujuan yang nyata secara lebih efektif. Dan peneliti menjadi tahu bilamana pekerjaannya/penelitiannya selesai.
c.       Memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan juga memberikan gambaran tentang kesulitan–kesulitan yang akan dihadapi. Dengan demikian, dapat dipikirkan cara–cara mengatasi kesulitan–kesulitan tersebut terlebih dahulu.

           4.   Syarat-Syarat Rancangan Usulan Penelitian
            Rancangan penelitian harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a.       Sistematis,
b.      Konsisten, dan
c.       Operasional.

Dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal-hal seperti :
a.      Cara pendekatan,
b.      Metode, dan
c.      Strategi yang efektif.

           5.   Bentuk Rancangan Usulan Penelitian
            Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan 
            kemudian untuk bahan menulis. Misalnya :
a.       Skripsi
b.      Makalah untuk seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya
c.       Karangan ilmiah
d.      Tesis magister/disertasi doktor
e.       Laporan proyek

           6.   Unsur Pokok Rancangan Usulan Penelitian
            Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok  
            sebagai berikut :
a.      Bagian Awal
            Bagian awal memuat :
Ø  Jadwal penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
Ø  Identitas penulis rancangan,
Ø  Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.
b.     Bagian Utama
            Bagian utama memuat :
Ø  Pengantar,
Ø  Rasional dari judul yang dipilih,
Ø  Tujuan dan kegunaan penelitian,
Ø  Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu,
Ø  Tinjauan pustaka dan landasan teori,
Ø  Kerangka pemikiran teoritis,
Ø  Rancangan hipotesis (kalau ada),
Ø  Metode / cara penelitian,
Ø  Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi, dan
Ø  Jadwal penelitian
c.      Bagian Akhir
            Bagian akhir memuat:
Ø  Daftar pustaka sementara, dan
Ø  Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.

           7.    Isi Rancangan Usulan Penelitian
            Rancangan usulan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu :
a.      Bagian Awal
Ø     Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
Ditulis dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll)
Ø     Identitas penyusun rancangan.
Diahului dengan kata oleh lalu ditulis nama peneliti, atau identitas lainnya yang dianggap penting
Ø     Tanggal pengajuan rancangan
Didahului dengan kalimat “ Diajukan kepada ….., pada tanggal….
b.     Bagian Utama
Ø     Perumusan masalah
Dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi, unsur pokok perumusan masalah ini mempunyai peranan lebih penting dari unsur-unsur pokok lain. Berisi tentang penjelasan mengapa masalah yang dikemukan dalam judul dianggap menarik, penting, dan perlu di teliti. Dalam perumusan masalah perlu bukti bahwa masalah itu belum ada jawabannya atau pemecahannya (yang memuaskan) dalam perumusan masalah juga dikemukakan konteks masalah itu dengan permasalahan lain.
Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :
üPenjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
üBeberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
üLetak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
Rasional dari judul yang dipilih. Memberikan nalar dan pembenaran terhadap pemilikan dan perumusan judul yang dipilih. Pada bagian ini dapat dilengkapi dengan pertanyaan penelitian, hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi. Uraian tentang perkiraan hasil (kuantitatif/kualitatif) yang diperkirakan akan dicapai. Diuraikan pula masalah atau hambatan yang diperkirakan akan dihadapi yang dapat mempengaruhi untuk penelitian.
Ø     Tujuan dan kegunaan penelitian.
Secara eksklusif dan spesifik harus disebutkan maksud dan tujuan apa yang dirancangkan akan dicapai dalam penelitian itu, kegunaan apa yang akan diperoleh dari penelitian yang dirancangkan dan arti pentingnya hasil penelitian yang diharapkan.
Ø     Kerangka pemikiran teoritis.
Dalam bagian ini dikemukakan tentang garis-garis besar pemikiran teoritis sedemikian sehingga jelas “pokok permasalahan”nya, , termasuk telaah pustaka yang akan menuntun penyusun dalam membangun teori yang akan disajikan dan diuji dalam rangka penyusunan disertasi. Kerangka pemikiran yang logis itu dapat pula disusun berdasarkan hasil observasi lapangan atau dari pertemuan ilmiah.
Ø     Hipotesis kerja
Tidak semua penelitian memiliki hipotesis tetapi jika penelitian itu ada hipotesis, maka hipotesis harus dirumuskan dengan tepat, singkat, jelas dalam kalimat berita atau “kalimat deklaratif” tentang sikap ilmiah yang diambil terdapat masalah yang hendak diteliti.
Ø     Metode penelitian.
Dalam metode penelitian disebutkan beberapa masalah, yaitu :
ü    Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
ü   Penentuan subjek penelitian, penentuan sampel yang akan dugunakan, penentuan ‘ sampling design’  yang akan dipakai, dan teknik pengambilan sampel
ü Metode pengumpulan data, alat pengukuran, dan cara pengukuran semuannya ditulis secara jelas
ü Bahan yang akan dipakai (bahan kimia, obat-obatan dan sebagainya) perlu disebutkan spesipikasinya dan pabrik yang mengeluarkan jika ada, bila bahan berupa hewan disebutkan ras, jenisnya dan asalnya dan sedemikian juga jika bahannya adalah tumbuhan
ü   Dalam bagian ini perlu disebutkan alat perlengkapan untuk laboratoeium atau untuk lapangan yang akan dipakai
ü Teknik atau model analisis (statistik) yang akan dipakai dan perlu dijelaskan mengapa memakai metode statistik tersebut
ü  Jika perlu disertakan rancangan untuk menerima atau menolak hipotesis dengan menggunakan hipotesis nihil
Ø     Jadwal penelitian.
Dalam bagian ini perlu pertimbangan kelayakannya, jadwal penelitian perlu dibagi-bagi berdasarkan tahap-tahap penelitian (hari, minggu, dan bulan) Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
ü  Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
ü Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
ü  Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.
c.      Bagian Akhir
Ø     Daftar pustaka
Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian.
Penyusunan daftar pustaka diatur sebagai berikut :
v    Urutan ke bawah
Penyusunan daftar pustaka ke bawah disesuaikan dengan urutan abjad nama terakhir penulis pertama
v    Urutan ke kanan
·         Untuk buku :
ü  Nama penulis
ü  Tahun penerbitan
ü  Judul buku
ü  Nama penerbit
ü  Tempat penerbitan
ü  Editor
ü  Jilid ke-
ü  Halaman
·         Untuk jurnal :
ü  Nama penulis
ü  Tahun penerbitan
ü  Judul tulisan
ü  Nama jurnal
ü  Jilid ( dan nomor )
ü  Halaman.
·         Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
·         Cara menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.
Ø     Rencana anggaran
Berisi antara lain :
ü   Upah dan honorarium untuk semua staff
ü  Peralataan, mencakup semua alat yang berguna selama penelitian dan dijelaskan alat-alat apa yang akan habis pakai serta dijelaskaan jumlah biaya yang diperlukan
ü   Bahan habis pakai, termasuk kerrtas dan alat perkantoran yang akan habis pakai
ü   Perjalan, mencakup biaya transportasi dan biaya hidup sehari-hari, biaya itu dirinci per hari
ü Biaya sewa (rent), mungkin dipelukan jika proyek berlangsung lama dan memerlukan sewa gedung dan peralatan yang harganya mahal
ü   Pengeluaran tak terduga, yang mencakup biaya yang tidak termasuk dalam bagian di atas, misalnya biaya telepon, fotokopi, atau biaya pengeluaran tak terduga karena staff kecelakaan dan lain-lain, biaya ini biasanya tidak boleh lebih dari 10 % dari jumlah yang di atas
Ø     Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.
Daftar riwayat hidup (biodata, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :
ü  Nama lengkap dan derajat akademik
ü  Tempat dan tanggal lahir
ü  Pangkat dan jabatan
ü  Riwayat pendidikan tinggi
ü  Karya ilmiah
ü  Pertemuan ilmiah yang dihadiri dan
ü  Penghargaan ilmiah, bila ada.

           8.   Bahan dan Format Rancangan Usulan Penelitian
a.      Bahan
Ø  Rancangan usulan penelitian untuk disertasi ditulis pada kertas HVS 80, ukuran A4, dengan mempergunakan warna hitam.
Ø  Tabel dan gambar, jika ada, disajikan pada kertas yang sama.
b.      Penyajian Naskah
Ø     Pengetikan
ü  Rancangan usulan penelitian untuk disertasi diketik dengan jarak 1,5 spasi.
ü  Huruf yang digunakan huruf Times New Romans ukuran 12 point, 10 ketukan tiap inci.
ü  Untuk seluruh naskah dipergunakan tipe huruf yang sama.
ü Lambang, huruf atau tanda yang tidak dapat dibuat dengan mesin tulis ditulis dengan rapi menggunakan tinta hitam. Kata asing ditulis dengan huruf Italic.
ü  Huruf kursif diganti dengan huruf biasa dengan diberi garis dibawahnya.
ü  Alenia baru diberi indensi (masuk) 5 ketukan.
Ø     Jarak Tepi
Ketikan terletak :
ü  Dari tepi atas : 4 cm
ü  Dari tepi bawah : 3 cm
ü  Dari tepi kiri : 4 cm
ü  Dari tepi kanan : 3 cm
Ø     Nomor Halaman
Halaman naskah rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan rujukannya diberi nomor urut dengan angka Arab, dimulai dengan angka 1. Semua nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 2,5 cm dari tepi atas.
Ø     Tabel dan Gambar
ü      Tabel dan gambar diberi nomor dengan angka Arab.
ü  Tabel harus diketik dengan menggunakan tipe huruf yang sama dengan yang digunakan untuk mengetik keseluruhan naskah. Dalam hal pengetikan dilakukan dengan mesin tulis IBM atau sejenisnya, harus dipergunakan kepala mesin tulis yang sama. Bila pengetikan tidak mungkin, seperti misalnya lambang, huruf Yunani, penulisan hendaklah dilakukan dengan menggunakan tinta hitam.
Ø    Berbagai Tingkatan Judul
ü     Berbagai tingkatan judul ditulis dengan cara sebagai berikut :
ü   Judul diketik dengan huruf kapital semua pada halaman baru dengan jarak 5 cm dari tepi atas dan dengan jarak yang seimbang dari tepi kiri dan kanan.
ü    Sub judul huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital, diletakkan seimbang dari tepi kiri dan kanan dan diberi garis bawah.
ü   Anak Sub judul ditulis mulai dari tepi sebelah kiri, huruf pertamanya diketik dengan huruf kapital dan diberi garis bawah.
ü     Judul dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti pada c, diikuti oleh kalimat berikutnya.
Ø     Rujukan dan Kutipan
Semua sumber pustaka yang dikutip (secara langsung atau tidak) dan dijadikan rujukan harus disebutkan. Cara menyebutkan sumber itu antara lain dengan menuliskan di dalam kurung : nama pengarang, tahun publikasi dan (kalau perlu) halaman yang dikutip atau yang dijadikan rujukan, kecuali kalau ada ketentuan lain menurut kebiasaan dalam suatu bidang ilmu tertentu.
Ø     Jumlah halaman rancangan usulan penelitian berkisar antara 25 – 30 halaman.
c.      Bahasa
Rancangan usulan penelitian dan Usulan penelitian untuk disertasi harus ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku). Istilah asing sebaiknya ditulis dengan padanannya dalam bahasa Indonesia. Kalau padanan dalam bahasa Indonesia belum ada atau belum diketahui, istilah
asing itu harus dicetak miring.

           9.   Bobot dan Mutu Akademis Karangan Ilmiah Hasil Penelitian
            Bobot dan mutu akademis karangan ilmiah hasil penelitian itu dapat dikaji dan dinilai dari 6 
            aspek :
a.      Aktualitas Masalah
Masalah yang diformulasikan haruslah masalah yang masih hangat diperbincangkan/upto date dan banyak mencari perhatian para ahli untuk dicari jawabannya serta juga harus nyata adanya.
b.      Relevansi Manfaat Praktis
Jawaban masalah yang dikemukakan bernilai prakktis, sehingga hasil penelitian bedaya guna serta menjangkau masyarakat luas. Kesimpulan- kesimpulan yang ditarik harus mantap dan saran-sarannya menarik perhatian dan beralasan kuat.
c.      Metodologi Penelitian Akurat
Bobot mutu akademis karya tulis hasil penelitian itu ditentukan juga oleh adekuasi rancangan penelitian, instrumentasi dan pengukuran, metodologi penulisannya juga ikut menentukan bobot nilai/ mtu akademis karya tulis ilmiah.
d.      Orisinalitas Penelitian
Penelitian disebut orisinal bila bahan dan atau metode yang digunakan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, setidak-tidaknya menurut jangkauan informasi yang tersedia. Dengan kata lain walaupun bahan sama tetapi metodenya beda, maka penelitian itu dianggap penelitian orisinal dan juga sebaliknya jika bahan beda tapi metode sama itu juga digolongkan penelitian orisinal.
e.      Sumbangan Terhadap Ilmu Pengetahuan
Penelitian yang bersipat integratif dan konprehensif yaitu penelitian yang hasilnya merupakan kebulatan dan menyeluruh.
f.       Sistematika Penyusunan Karya Tulis
Ketajaman logika (way of thinking) dan urutan serta kaitan logika (flow of thought) ini mengarahkan sistematika dan jelasnya pokok persoalan dalam karya tulis, apabila materi yang terkumpul dikomunikasikan secara konsisten dengan menjaga relevansi setiap aspek, sedemikian sehingga kalimat yang satu berhubungan dean berkaitan maka komunikasi yang dibuat akan lebih epektiif.

         10.     Contoh
BAB I
PENDAHULUAN

 1.1   LATAR BELAKANG
Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.). Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekata dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), olehkaren aitu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus (Kormofita).Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifil.
Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya. Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke dalam Bryophyta.

 1.2   RUMUSAN MASALAH
Penulis membatasi laporan ini seputar :
a.      Tumbuhan Lumut
b.      Perkembangan dan pertumbuhan lumut
c.       Pengaruh pemberian cahaya pada tumbuhan lumut

 1.3   TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini :
a.      Untuk membuktikan perbedaan kecepatan pertumbuhan tumbuhan lumut
b.      Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang makhluk hidup.
c.       Untuk mengetahui dan lebih mengenal tentang tumbuhan lumut.

 1.4   MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah :
a.      Dapat menentukan habitat tumbuhan lumut
b.      Dapat mendeskripsikan proses pertumbuhan tanaman lumut.
c.       Dapat menganalisis masalah yang terjadi  pada proses pertumbuhan.
d.      Dapat memahami keanekaragaman hayati.
e.       Dapat mengembangkan potensi usaha dari kerajinan tumbuhan lumut.

 1.5   METODE PENULISAN
Dalam pembuatan laporan ini dilakukan dengan cara :
a.      Metode observasi.
b.      Membaca beberapa buku di perpustakaan sekolah.
c.       Mengumpulkan data dari internet.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

 2.1   KAJIAN TEORI
Berdasarkan teori yang ada, beberapa jenis lumut memiliki ruang lingkup kehidupan yang luas, namun beberapa hanya berada pada habitat khusus. Secara umum lumut tidak dapat tumbuh pada habitat kering, kebanyakan hidup pada tempat yang kelembabannya tinggi, dan teduh. Jika dikaji secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa kebanyakan lumut memiliki range ekologi yang agak sempit dan terbatas sehingga tumbuhan lumut mempunyai nilai penting yang cukup besar sebagai indikator habitat tertentu. Faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan lumut adalah menyangkut masalah kompetisi diantara tumbuhan lumut itu sendiri, baik untuk mendapatkan makanan maupun untuk tempat hidupnya. Sedangkan faktor abiotiknya meliputi :
a.  Faktor cahaya, Umumnya tumbuhan normal membutuhkan 500 – 1300 lux intensitas cahaya. ( yang akan menjadi bahan percobaan dengan menggunakan sinar matahari )
b.      Faktor temperatur
c.       Faktor Air
Intensitas penghisapan air tergantung pada kandungan air tiap – tiap tumbuhan. Adaptasi tumbuhan lumut dalam pengambilan air :
Endohydric species, air yang diambil berasal dari substrat dan kemudian dihantarkan secara internal ke organ daun atau permukaan evaporasi lainnya (sifat permukaan dari tumbuhan adalah water rapellent/penolak). Umumnya hidup pada substrat yang kaya nutrien, tempat basah, dan poreus (berpori). Contoh : Polytricaceae, Mniaceae,Marchantiaceae, dsb.
Ektohydric species, Air mudah diabsorbsi dan hilang melalui segala permukaan tubuh. Sifat karakteristiknya adalah semua bagian tubuhnya dapat menghisap dan menyimpan air dari udara. Contoh : Grimiaceae, Orthitricaceae, lumut hati berdaun, dsb.
a.      Faktor angin
b.  Faktor edafik, meliputi tanah, humus, dan batuan. Karena lumut hidup umumnya di atas batuan dan tanah yang berhumus, jadi lumut dikatakan bersifat saprofit.

 2.2   RUMUSAN HIPOTESIS
Keberadaan tumbuhan lumut disuatu tempat selalu dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan tersebut meliputi faktor biotik dan abiotik. Tumbuhan lumut jarang ditemukan yang bersifat individu, melainkan hidup berkelompok dan mempunyai bentuk – bentuk kehidupan khusus. Tumbuhan lumut biasanya tumbuh ditempat yang lembab dan berair meskipun begitu lumut juga masih membutuhkan suplai sinar matahari yang cukup, akan tetapi tumbuhan lumut kurang bisa hidup didaerah yang panas dan gersang ditambah lagi mendapat sinar matahari secara langsung, hal ini menyebabkan tumbuhan lumut banyak dijumpai di pinggiran sungai, selokan, maupun pada saluran pembuangan.

BAB III
METODE PENELITIAN

 3.1   RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian adalah suatu hal yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, maka penulis menyusunnya sebagai berikut :
Identifikasi variabel, yakni faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian. Ada beberapa variabel dalam suatu penelitian. Untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Pengamatan dilakukan terhadap variabel tersebut, dan mengukur variabel yang di pengaruhinya. Sementara itu, variabel yang lain  dibuat tetap (terkontrol) untuk mengisolir fenomena yang dapat berpengaruh terhadap pengamatan tersebut. Ada pun variabelnya sebagai berikut :
a.     Variabel bebas, yaitu sinar cahaya matahari
b.  Variabel tak bebas, yaitu morfologi tumbuhan lumut (pengukuran terhadap luas dari tumbuhan lumut pada media objek)
c.       Variabel terkontrol, yaitu luas kayu, ember, serta volum air
d.      Memilih peralatan yang sesuai dengan penelitian.
e.    Melakukan pengamatan akurat, dalam hal ini adalah melakukan pengamatan terhadap semua objek dalam penelitian pada saat melakukan penelitian terutama pada alat dan bahan agar tujuan dari penelitian dapat dicapai. Pengamatan juga bertujuan untuk mencatat semua hal dan peristiwa yang terjadi pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan secara teliti dan akurat dalam setiap fase penelitiannya.
f.     Mengumpulkan data dan hasil penelitian, dalam hal ini pencatatan data harus jelas guna kelancaran penelitian. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengamati setiap perubahan yang terjadi.
g.      Mengolah dan menganalisis data, pengolahan  dan penyajian data penting agar dapat menganalisis data dengan benar. Adapun hal yang harus dianalisis sebagai berikut :
Ø     Apakah setiap data menghasilkan kurva yang mulus
Ø      Apakah ada data diluar kurva
Ø  Apakah data tersebut dapat diabaikan atau ada suatu alasan tertentu mengapa hal ini terjadi.
v  Kesimpulan, yakni mengenai perumusan mengenai apa yang diperoleh dari suatu penelitian kualitatif.
v  Membuat laporan kegiatan penelitian, yakni hasil penelitian dikomunikasikan secara tertulis dalam bentuk laporan kegiatan penelitian.

 3.2   INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.      Ember
b.      Gayung
c.       Penggaris
d.      Pisau
e.       Kertas hvs dan alat tulis

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini :
a.      Kayu
b.      Air

3.3    JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
a.     Menyiapkan alat-alat dan bahan untuk melakukan penelitian
b.     Menyiapkan 2 ember untuk 2 perlakuan, ember yang digunakan harus sama
c.     Tiap-tiap ember di isi air sebanyak 100 ml agar menjaga kelembaban (tinggi air pada ember 1 cm)
d.   Masukan media pertumbuhan lumut berupa kayu pada kedua ember dengan ukuran :
Ø  Ukuran Kayu : 10 cm x 15 cm
e.       Letakan kedua ember pada tempat yang berbeda :
Ø  Ember A : Diletakan di dekat sumur (tempat lembab) dengan pencahayaan cukup terang
Ø  Ember B : Diletakan di halaman depan rumah (panas) dengan pencahayaan sangat terang
f.       Setelah beberapa hari lakukanlah pengamatan terhadap kedua ember tersebut, apakah pada kedua ember tersebut sudah tumbuh lumut
g.     Lakukan peninjauan setiap 3  hari sekali, dan catat hasilnya
h.     Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan yang terjadi pada kedua ember ?
i.       Olah semua data yang telah terkumpul, kemudian buatlah grafik perbandingan
j.       Tariklah suatu kesimpulan 

BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

 4.1   DESKRIPSI  DATA
Penelitian ini berlangsung selama 21 hari, dimulai dari tanggal 7 Agustus 2011 hingga tanggal 28 Agustus 2011. Dalam kurun waktu tersebut  telah terjadi berbagai proses pertumbuhan yang berkaitan dengan penelitian ini dan kami pun berhasil mengumpulkan data tersebut dan mengolahnya menjadi suatu laporan ilmiah.

 4.2   PEMBAHASAN
Menganalisis data yang di peroleh dari penelitian secara kualitatif, tempat yang lembab dan mendapat sinar matahari yang cukup menyebabkan pertumbuhan lumut semakin cepat, sedangkan  pada tempat yang panas dan kering pertumbuhan lumut cenderung sedikit lambat, hal ini disebabkan karena lumut termaksuk kedalam tumbuhan epifit yang kurang cocok hidup didaerah yang tandus.
Secara kuantitatif, Lumut adalah sekelompok vegetasi kecil yang tumbuh pada tempat lembab atau perairan dan biasanya tumbuh meluas menutupi permukaan, setiap tempat yang bersuhu kurang 30 derajat dan lembab pasti mudah untuk di tumbuhi lumut.
Menjelaskan hasil dengan teori yang ada teori menunjukkan, bahwa tumbuhnya lumut banyak di temukan di tempat-tempat lembab atau basah karena sangat menunjang pertumbuhannya. Akan tetapi lumut tidak dapat beradaptasi dengan baik di daerah kering dan panas. Tumbuhan lumut mempunyai jenis + 25.000 species yang tesebar di seluruh permukaan bumi mulai dari daerah tropic sampai kedaerah kutub utara.
Pada umumnya struktur tubuh tumbuhan lumut mempunya ciri –ciri sebagai berikut :
a.      Bentuk tubuhnya pipih
b.      Bersel banyak
c.       Mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa
d.      Melekat pada substartnya
e.       Bersifat Aututrof
f.       Bentuk akar seperti benang-benang
g.      Daunya terdiri atas selapis sel yang mengandung klorofals berbentuk jala

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

 5.1   KESIMPULAN
Dari hasil penelitian di atas kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Lumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan dan lembab. Lumut umum di area berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di kota besar. Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi ditemukannya. Beberapa jenis dengan air, seperti Fontinalis antipyretica, dan Sphagnum tinggal / menghuni rawa.
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.
Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya.
Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium yang pada lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi besar, adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya.
Jadi secara garis besar hasil penelitian sesuai dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya yang dikemukakan oleh para ahli.

 5.2   SARAN
Karena keterbatasan  informasi dan pengetahuan tentang proses pertumbuhan lumut ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan laporan ilmiah, mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan laporan ilmiah ini. Tetapi karena keterbatasan itulah saya termotivasi untuk menjadi lebih baik.
Maka dari itu saya berharap agar dapat lebih memahami tentang pembuatan laporan ilmiah dan juga diharapkan agar lebih sering diadakan pelatihan pembuatan laporan ilmiah, begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih di perpanjang lagi sehingga dapat dihasilkan laporan ilmiah yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Lumut
 http://www.crayonpedia.org/mw/1._Lumut_10.1
 http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=73d1bc40b3926bbf
 http://dinarardy.wordpress.com/tag/kehidupan-lumut/
 http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu
 http://www.scribd.com/doc/52488644/Biologi
 http://pinkzchocolate.blogspot.com/2011/02/laporan-praktikum-bocryp.html
 bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor…/0013%20Bio%201-3b.html
 ugeex.blogspot.com/2009/03/makalah-lumut.html


SUMBER :
   ü  http://suparman11.wordpress.com/2013/02/17/rancangan-usulan-penelitian/


Nama   : Anne Rahma Safitri
Kelas    : 3EB12
NPM    : 20212947



No comments:

Post a Comment