Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Investasi dalam Perekonomian Suatu Negara
Definisi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Inventasi diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan
atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Sedangkan menurut Paul A.
Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, 183 investasi adalah hasil biaya
investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan
mengenai masa depan. Factor-faktor penentu invcestasi sengat tergantung pada
situasi dimasa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan
komponen yang paling mudah berubah.
Pada
dasarnya investasi adalah membeli suatu asset yang diharapkan di masa datang
dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi juga dapat dikatakan
sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan
pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan resiko yang
terkait dengan suatu investasi yang dilakukan. Terdapat beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi investasi, yaitu :
1. Kestabilan
Perekonomian Negara
2. Suku
Bunga
3. Pendapatan
nasional per kapita untuk tingkat Negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk
tingkat propinsi dan kabupaten atau kota
4. Kondisi
Sarana dan Prasarana
5. Birokrasi
Perijinan
6. Kualitas
Sumber Daya Manusia
7. Peraturan
dan Undang-Undang Ketenagakerjaan
8. Stabilitas
Politik dan Keamanan
9. Pengaruh
Nilai Tukar (Kurs)
10. Tingkat
Inflasi
11. Pengeluaran
Pemerintah
12. Ilmu
pengetahuan dan Tekhnologi
13. Sumber
Daya Alam
14. Faktor
Sosial Budaya
15. Prospek
Ekonomi di Masa Datang
Faktor-Faktor
Penentu Pertumbuhan dan Perubahan Struktur Ekonomi
1.
Barang
Modal
Agar ekonomi mengalami pertumbuhan, stok
barang modal harus ditambah melalui investasi. Pertumbuhan ekonomi baru
dimungkinkan jika investasi neto lebih besar dari nol. Sebab jika sama dengan
nol, maka perekonomian hanya dapat berproduksi pada tingkat sebelumnya.
2.
Tenaga
Kerja
Sampai saat ini, khususnya di Negara
sedang berkembang, tenaga kerja masih merupakan faktor produksi yang sangat
dominan. Penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap
peningkatan output. Namun, jumlah tenaga kerja yang dapat dilibatkan dalam
proses produksi akan semakin sedikit jika tekhnologi yang digunakan semakin
tinggi.
3.
Tekhnologi
Penggunaan tekhnologi yang semakin
tinggi sangat memacu pertumbuhan ekonomi, jika hanya dilihat dari peningkatan
output. Melalui penggunaan tekhnologi yang tepat guna, manusia dapat
memanfaatkan secara optimal potensi yang ada dalam diri dan lingkungannya.
4.
Uang
Dalam perekonomian modern, uang memegang
peranan dan fungsi sentral. Uang bagi perekonomian ibarat darah dalam tubuh
manusia. Semakin banyak uang yang digunakan dalam proses produksi, maka makin
besar output yang dihasilkan. Tetapi dengan jumlah uang yang sama, dapat
dihasilkan output yang lebih besar jika penggunaannya efisien.
5.
Manajemen
Manajemen adalah peralatan yang sangat
dibutuhkan untuk mengelola perekonomian modern, terutama bagi perekonomian yang
sangat mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang baik terkadang jauh
lebih berguna dibanding barang modal yang banyak, uang yang berlimpah, dan
tekhnologi tinggi. Suatu perekonomian yang tidak terlalu mengandalkan
tekhnologi tinggi, namun dengan manajemen yang baik, mampu mempertahankan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
6.
Kewirausahaan
(Entrepreneurship)
Para pengusaha memiliki perkiraan yang
matang bahwa input yang dikombinasikannya akan menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan masyarakat atau menjadi barang dan jasa yang akan dibutuhkan
masyarakat. Kemampuan mengombinasikan input dapat disebut sebagai kemampuan
inovasi. Sejarah mencatat bahwa kemampuan inovasi tidak selalu dikaitkan dengan
tekhnologi tinggi. Contohnya, produk Coca Cola, salah satu minuman ringan
terlaris di duia, dihasilkan oleh wirausaha Amerika Serikat.
7.
Informasi
Syarat agar pasar berfungsi sebagai alat alokasi
sumber daya ekonomi yang efisien adalah adanya informasi yang sempurna dan
seimbang. Makin banyak, makin benar, dan makin seimbang arus informasi, para
pelaku ekonomi dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan lebih baik.
Sehingga alokasi sumber daya ekonomi akan makin efisien, itu sebabnya informasi
dapat menunjang pertumbuhan ekonomi.
Faktor-Faktor Penentu
Pertumbuhan Struktur Ekonomi :
1.
Faktor
Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan,
pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM). Sumber
daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat
lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan tersebut.
2.
Faktor
Sumber Daya Alam
Sebagian besar Negara berkembang
bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya.
Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses
pembangunan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya
manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud di antaranya kesuburan tanah, kekayaan hasil hutan, dan kekayaan
laut.
3.
Faktor
Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan,
pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh
mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas, dan kuantitas
serangkaian aktifitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4.
Faktor
Budaya
Faktor budaya memberikan dampak
tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat
berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat
juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan di
antaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet, dan sebagainya.
Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan di antaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5.
Sumber
Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia
untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa
barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktifitas.
6.
Faktor
Produksi
Faktor produksi adalah kegiatan yang
melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor produksi dari yang
tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih.
Faktor-faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan
modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan kenaikan
harga faktor produksi tersebut.
7.
Pola
Distribusi Pendapatan
Faktor ini sangat mendukung faktor pasar di atas.
Walaupun tingkat pendapatan rata-rata per kapita pesat, tetapi kalau
distribusinya sangat pincang, kenaikan pendapatan tersebut tidak terlalu
berarti bagi pertumbuhan industri-industri selain industri-industri yang
membuat barang-barang sederhana, seperti makanan, minuman, sepatu dan pakaian
jadi.
Faktor-Faktor Penentu Perubahan Struktur Ekonomi :
Kehausan sumber-sumber asli Negara. Sumber asli seperti
biji timah,perhutanan, potreleum dan gas asli mengalami kehausan. Akibatnya
lombong akan di tutup karena kas pengeluaran semakin meningkat dan tidak
ekonomik untuk diusahakan kembali. Galakan industri penggantian import. Dapat
mengatasi masalah timbangan dagangan Negara yang negative. Industri pengganti
import lebih bertumpu kepada industri ringan seperti pembuatan sabun, makam,
dan minuman. Cara ini dapat mengurangkan import dan menjimatkan pertukaran
asing untuk penggunaan bidang pembangunan lain. Peningkatan dalam pendapatan
dan taraf hidup penduduk. Melalui perubahan struktur ekonomi, kerajaan dapat
meningkatkan pendapatan dan taraf hidup penduduk sebab perkembangan sektor
kedua mewujudkan lebih peluang pekerjaan. Pendapatan penduduk menjadi tinggi
dan taraf hidup juga meningkat.
Daftar Pustaka
No comments:
Post a Comment