Saturday, 27 April 2013

TUGAS 2


UPAYA PEMERINTAH UNTUK MENGATASI MASALAH KEMISKINAN

1.      Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Program bantuan langsung tunai yang merupakan kompensasi yang diberikan usai penghapusan subsidi minyak tanah dan program konversi bahan bakar gas. Namun kedua hal tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan. Bahan beberapa pakar kebijakan Negara menganggap, bahwa hal tersebut sudah seharusnya dilakukan pemerintah. Baik ada atau tidak ada masalah kemiskinan di Indonesia. Negara wajib menyediakan jaminan kesejahteraan masyarakat sebagaimana di amanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945.

2.      Menjaga Stabilitas Harga Bahan Kebutuhan Pokok
Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :
·         Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton.
·         Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer.

3.      Mendorong Pertumbuhan yang Berpihak pada Rakyat Miskin
Fokus program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin. Beberapa program yang berkenaan dengan fokus ini antara lain :
·  Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan pola bagi hasil/syariah dan konvensional.
· Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga Keuangan Mikro (LKM)/Koperasi Sinpan Pinjam (KSP).
·         Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro.
·         Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal.
·         Fasilitas sarana dan prasarana usaha mikro.
·         Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
·         Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil.
·   Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan keluarga.
·         Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah.
·  Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.

4.      Menyempurnakan dan Memperluas Cakupan Program Pembangunan Berbasis Masyarakat
Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :
·         Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan.
·         Program pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah.
·         Program pembangunan daerah tertinggal dan khusus.
·         Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.

5.      Meningkatkan Akses Masyarakat Miskin kepada Pelayanan Dasar
Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :
·  Penyediaan beasiswa bagi isswa miskin jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dab Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsabawiyah (MTs).
·        Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA).
·         Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi.
·         Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara Cuma-Cuma di kelas III rumah sakit.

6.      Membangun dan Menyempurnakan Sistem Perlindungan Sosial Bagi Masyarakat Miskin
Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan ekonomi. Program teknis yang dibuat oleh pemerintah seperti :
·         Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA)
·         Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.
·         Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana sosial.
·         Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan social kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan Program Keluarga Harapan (PKH).
·         Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi persyaratan)

7.      Membangun Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
KUR merupakan kredit program yang diluncurkan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada November 2007. KUR ditujukan bagi pengusaha mikro dan kecil yang tidak memiliki agunan tambahan dengan plafon maksimal 500 juta. Bank bersedia menyalurkan KUR karena kreditnya dijamin oleh pemerintah. Dari program ini (KUR), diharapkan sector UMKM dapat tumbuh dan berkembang dalam menyokong perekonomian bangsa. Selain itu, melalui program ini juga, pemerintah menargetkan sector UMKM dapat tumbuh sebesar 650.000 unit UMKM. Selain program KUR, pemerintah juga penyiapkan program dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Tentu saja program ini juga akan bersinergi dengan program pemberdayaan sector UMKM. Program ini dinamakan dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat atau yang lebih dikenal dengan singkatan PNPM. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang diresmikan oleh presiden SBY pada Februari 2007 ini diharapkan dapat menjangkau 31,92 juta penduduk miskin di Indonesia atau sekitar 7,96 juta keluarga miskin. Pada tahun 2007 program PNPM ini ditujukan bagi 2.891 kecamatan yang terdiri dari 2.057 kecamatan dalam PNPM pedesaan dan 834 kecamatan PNPM perkotaan yang tersebar di 33 provinsi. Setiap kecamatan akan mendapatkan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) antara Rp 500 juta dan Rp 1,5 miliar per tahun yang disesuaikan di tiap kecamatan.


Daftar Pustaka

Saturday, 20 April 2013

TUGAS 1


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi dalam Perekonomian Suatu Negara

      Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Inventasi diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Sedangkan menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, 183 investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan. Factor-faktor penentu invcestasi sengat tergantung pada situasi dimasa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah.

Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu asset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan resiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan. Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi investasi, yaitu :

1.      Kestabilan Perekonomian Negara
2.      Suku Bunga
3.   Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat Negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat propinsi dan kabupaten atau kota
4.      Kondisi Sarana dan Prasarana
5.      Birokrasi Perijinan
6.      Kualitas Sumber Daya Manusia
7.      Peraturan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan
8.      Stabilitas Politik dan Keamanan
9.      Pengaruh Nilai Tukar (Kurs)
10.  Tingkat Inflasi
11.  Pengeluaran Pemerintah
12.  Ilmu pengetahuan dan Tekhnologi
13.  Sumber Daya Alam
14.  Faktor Sosial Budaya
15.  Prospek Ekonomi di Masa Datang


Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan dan Perubahan Struktur Ekonomi

1.      Barang Modal
Agar ekonomi mengalami pertumbuhan, stok barang modal harus ditambah melalui investasi. Pertumbuhan ekonomi baru dimungkinkan jika investasi neto lebih besar dari nol. Sebab jika sama dengan nol, maka perekonomian hanya dapat berproduksi pada tingkat sebelumnya.

2.      Tenaga Kerja
Sampai saat ini, khususnya di Negara sedang berkembang, tenaga kerja masih merupakan faktor produksi yang sangat dominan. Penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan output. Namun, jumlah tenaga kerja yang dapat dilibatkan dalam proses produksi akan semakin sedikit jika tekhnologi yang digunakan semakin tinggi.

3.      Tekhnologi
Penggunaan tekhnologi yang semakin tinggi sangat memacu pertumbuhan ekonomi, jika hanya dilihat dari peningkatan output. Melalui penggunaan tekhnologi yang tepat guna, manusia dapat memanfaatkan secara optimal potensi yang ada dalam diri dan lingkungannya.

4.      Uang
Dalam perekonomian modern, uang memegang peranan dan fungsi sentral. Uang bagi perekonomian ibarat darah dalam tubuh manusia. Semakin banyak uang yang digunakan dalam proses produksi, maka makin besar output yang dihasilkan. Tetapi dengan jumlah uang yang sama, dapat dihasilkan output yang lebih besar jika penggunaannya efisien.

5.      Manajemen
Manajemen adalah peralatan yang sangat dibutuhkan untuk mengelola perekonomian modern, terutama bagi perekonomian yang sangat mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang baik terkadang jauh lebih berguna dibanding barang modal yang banyak, uang yang berlimpah, dan tekhnologi tinggi. Suatu perekonomian yang tidak terlalu mengandalkan tekhnologi tinggi, namun dengan manajemen yang baik, mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

6.      Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Para pengusaha memiliki perkiraan yang matang bahwa input yang dikombinasikannya akan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat atau menjadi barang dan jasa yang akan dibutuhkan masyarakat. Kemampuan mengombinasikan input dapat disebut sebagai kemampuan inovasi. Sejarah mencatat bahwa kemampuan inovasi tidak selalu dikaitkan dengan tekhnologi tinggi. Contohnya, produk Coca Cola, salah satu minuman ringan terlaris di duia, dihasilkan oleh wirausaha Amerika Serikat.

7.      Informasi
Syarat agar pasar berfungsi sebagai alat alokasi sumber daya ekonomi yang efisien adalah adanya informasi yang sempurna dan seimbang. Makin banyak, makin benar, dan makin seimbang arus informasi, para pelaku ekonomi dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan lebih baik. Sehingga alokasi sumber daya ekonomi akan makin efisien, itu sebabnya informasi dapat menunjang pertumbuhan ekonomi.

Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan Struktur Ekonomi :

1.      Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan tersebut.

2.      Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar Negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembangunan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud di antaranya kesuburan tanah, kekayaan hasil hutan, dan kekayaan laut.

3.      Faktor Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas, dan kuantitas serangkaian aktifitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4.      Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan di antaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet, dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan di antaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

5.      Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktifitas.

6.      Faktor Produksi
Faktor produksi adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor produksi dari yang tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih. Faktor-faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan kenaikan harga faktor produksi tersebut.

7.      Pola Distribusi Pendapatan
Faktor ini sangat mendukung faktor pasar di atas. Walaupun tingkat pendapatan rata-rata per kapita pesat, tetapi kalau distribusinya sangat pincang, kenaikan pendapatan tersebut tidak terlalu berarti bagi pertumbuhan industri-industri selain industri-industri yang membuat barang-barang sederhana, seperti makanan, minuman, sepatu dan pakaian jadi.

Faktor-Faktor Penentu Perubahan Struktur Ekonomi :

      Kehausan sumber-sumber asli Negara. Sumber asli seperti biji timah,perhutanan, potreleum dan gas asli mengalami kehausan. Akibatnya lombong akan di tutup karena kas pengeluaran semakin meningkat dan tidak ekonomik untuk diusahakan kembali. Galakan industri penggantian import. Dapat mengatasi masalah timbangan dagangan Negara yang negative. Industri pengganti import lebih bertumpu kepada industri ringan seperti pembuatan sabun, makam, dan minuman. Cara ini dapat mengurangkan import dan menjimatkan pertukaran asing untuk penggunaan bidang pembangunan lain. Peningkatan dalam pendapatan dan taraf hidup penduduk. Melalui perubahan struktur ekonomi, kerajaan dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup penduduk sebab perkembangan sektor kedua mewujudkan lebih peluang pekerjaan. Pendapatan penduduk menjadi tinggi dan taraf hidup juga meningkat.


Daftar Pustaka