Saturday, 12 January 2013

PERAN MAHASISWA


Mahasiswa secara etimologis berarti siswa yang di-maha-kan, siswa yang dihormati dan dihargai di lingkungan sekitar terutama lingkungan berbangsa bernegara. Bukan hanya itu, melainkan ada yang lebih substansial lagi, mahasiswa dalam menjalankan aktifitasnya dituntut untuk mandiri, kreatif, dan idependen.
            Belakangan ini semakin banyak permasalahan yang terjadi pada tubuh pemerintahan dan berimbas pada ketenangan hidup masyarakat. Era demokrasi semakin menuntut kebebasan dari masyarakat untuk bersuara menyuarakan aspirasinya kepada pemerintah. Sayangnya, aspirasi masyarakat kadangkala hanya dianggap sebagai angin lalu oleh pemerintah di tengah carut marutnya birokrasi Indonesia. Hanya segelintir golongan yang bisa menembus benteng pemerintahan dan mengawali perubahan. Kelompok itu kita sebut golongan intelektual muda atau mahasiswa.
            Mahasiswa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari negara ini karena peran pentingnya yang begitu besar terhadap majunya sebuah peradaban yang sedang dibangun oleh bangsa ini. Peradaban yang mempunyai cita-cita luhur dan mulia, yaitu menuju Indonesia yang makmur dan sejahtera.
            Mahasiswa juga dapat dikatakan sebuah komunitas yang sangat unik yang berada di tengah-tengah masyarakat dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya. Berdasarkan kelebihan dan kesempatan yang dimilikinya, maka tidak pantaslah seorang mahasiswa mementingkan kepentingan pribadi (apatis) tanpa memberikan sumbangsih terhadap bangsa dan negaranya.
Mahasiswa mempunyai 4 peranan penting dalam kehidupannya, antara lain :

1.   Peran Moral
      Mahasiswa dalam kehidupannya dituntut untuk dapat memberikan contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat. Hal ini menjadi beralasan karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat sebagai kaum terpelajar yang memiliki keberuntungan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Mahasiswa yang dalam kehidupannya tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai kaum terpelajar.         
      Jika mahasiswa lebih suka dengan kegiatan festival musik dan kompetisi (entertainment) dengan alas an kreatifitas, dibandingkan dengan memperhatikan dan memperbaiki kondisi masyarakat dan mengalihkan kreatifitasnya pada hal yang lebih ilmiah dan menyentuh kerakyat maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang” yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa.

2.   Peran Sosial
      Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitaan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan dibiarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.
3.   Peran Akademik
      Sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa adalah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai seorang anak haruslah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa depan yang cerah.
      Peran yang satu ini sangat penting bagi kita, dan inilah yang membedakan kita dengan komonitas yang lainnya. Peran ini menjadi simbol dan miniatur kesuksesan kita dalam menjaga keseimbangan dan memajukan diri kita. Jika memang kegagalan akademik telah terjadi maka segeralah bangkit, mencari solusi alternatif untuk mengembangkan kemampuan diri meraih masa depan yang cerah dunia dan akhirat.
4.   Peran Politik
      Peran politik adalah peran yang seharusnya ada pada diri mahasiswa sebagai seorang yang punya intelektual tinggi. Mahasiswa adalah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreatifitas. Mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat.
            Kini peranan mahasiswa yang no. 4 telah  banyak ditinggalkan, banyak kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada kehidupan hedonisme dan hanya mementingkan diri sendiri. Amanat dan tanggungjawab yang telah dipegang oleh mahasiswa sebagai kaum terpelajar telah ditinggalkan begitu saja. Jika ini terjadi, kegiatan mahasiswa bukan lagi berorientasi pada rakyat, hal ini pasti akan menyebabkan generasi pengganti hilang.
Sehingga memang benar-benar perlu adanya mahasiswa yang bisa memangku peran-peran sebagai mahasiswa dan menjadi mahasiswa tangguh yang akan kembali ketengah masyarakat menjadi rujukan dan pelopor perbaikan ditengah masyarakat dan menunjukkan jalan perubahan yang benar dan hakiki yaitu perubahan sistem secara benar tanpa bentrok dengan merubah sistem yang ada saat ini kepada sistem Islam rahmatan lil ‘alamin.

                                                 Anne Rahma Safitri
                                                         (09-06-2011)

No comments:

Post a Comment