Mahasiswa
secara etimologis berarti siswa yang di-maha-kan, siswa yang dihormati dan
dihargai di lingkungan sekitar terutama lingkungan berbangsa bernegara. Bukan
hanya itu, melainkan ada yang lebih substansial lagi, mahasiswa dalam
menjalankan aktifitasnya dituntut untuk mandiri, kreatif, dan idependen.
Belakangan ini semakin banyak
permasalahan yang terjadi pada tubuh pemerintahan dan berimbas pada ketenangan
hidup masyarakat. Era demokrasi semakin menuntut kebebasan dari masyarakat
untuk bersuara menyuarakan aspirasinya kepada pemerintah. Sayangnya, aspirasi
masyarakat kadangkala hanya dianggap sebagai angin lalu oleh pemerintah di
tengah carut marutnya birokrasi Indonesia. Hanya segelintir golongan yang bisa
menembus benteng pemerintahan dan mengawali perubahan. Kelompok itu kita sebut
golongan intelektual muda atau mahasiswa.
Mahasiswa adalah suatu bagian yang
tidak terpisahkan dari negara ini karena peran pentingnya yang begitu besar
terhadap majunya sebuah peradaban yang sedang dibangun oleh bangsa ini.
Peradaban yang mempunyai cita-cita luhur dan mulia, yaitu menuju Indonesia yang
makmur dan sejahtera.
Mahasiswa juga dapat dikatakan
sebuah komunitas yang sangat unik yang berada di tengah-tengah masyarakat
dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya. Berdasarkan kelebihan dan
kesempatan yang dimilikinya, maka tidak pantaslah seorang mahasiswa
mementingkan kepentingan pribadi (apatis) tanpa memberikan sumbangsih terhadap
bangsa dan negaranya.
Mahasiswa mempunyai 4 peranan penting dalam kehidupannya,
antara lain :
1. Peran Moral
1. Peran Moral
Mahasiswa dalam kehidupannya dituntut
untuk dapat memberikan contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat. Hal ini
menjadi beralasan karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat sebagai kaum
terpelajar yang memiliki keberuntungan untuk menempuh pendidikan yang lebih
tinggi. Mahasiswa yang dalam kehidupannya tidak dapat memberikan contoh dan
keteladanan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai
kaum terpelajar.
Jika mahasiswa lebih suka dengan kegiatan
festival musik dan kompetisi (entertainment) dengan alas an kreatifitas,
dibandingkan dengan memperhatikan dan memperbaiki kondisi masyarakat dan
mengalihkan kreatifitasnya pada hal yang lebih ilmiah dan menyentuh kerakyat
maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang” yaitu generasi
yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda
dan mahasiswa.
2. Peran Sosial
Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa
sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang
tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang
universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan.
Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat
penderitaan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan dibiarkan
begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan
bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.
3. Peran Akademik
Sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan,
turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya
jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa adalah insan akademik. Mahasiswa
dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua
pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka
sebagai seorang anak haruslah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat
mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa depan yang cerah.
Peran yang satu ini sangat penting bagi
kita, dan inilah yang membedakan kita dengan komonitas yang lainnya. Peran ini
menjadi simbol dan miniatur kesuksesan kita dalam menjaga keseimbangan dan
memajukan diri kita. Jika memang kegagalan akademik telah terjadi maka
segeralah bangkit, mencari solusi alternatif untuk mengembangkan kemampuan diri
meraih masa depan yang cerah dunia dan akhirat.
4. Peran Politik
Peran politik adalah peran yang seharusnya
ada pada diri mahasiswa sebagai seorang yang punya intelektual tinggi.
Mahasiswa adalah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreatifitas.
Mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat.
Kini peranan mahasiswa yang no. 4
telah banyak ditinggalkan, banyak
kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada kehidupan hedonisme dan hanya
mementingkan diri sendiri. Amanat dan tanggungjawab yang telah dipegang oleh
mahasiswa sebagai kaum terpelajar telah ditinggalkan begitu saja. Jika ini
terjadi, kegiatan mahasiswa bukan lagi berorientasi pada rakyat, hal ini pasti
akan menyebabkan generasi pengganti hilang.
Sehingga memang benar-benar perlu adanya mahasiswa yang bisa
memangku peran-peran sebagai mahasiswa dan menjadi mahasiswa tangguh yang akan
kembali ketengah masyarakat menjadi rujukan dan pelopor perbaikan ditengah
masyarakat dan menunjukkan jalan perubahan yang benar dan hakiki yaitu
perubahan sistem secara benar tanpa bentrok dengan merubah sistem yang ada saat
ini kepada sistem Islam rahmatan lil ‘alamin.
Anne
Rahma Safitri
(09-06-2011)
No comments:
Post a Comment